1. terlewat senja


Senja, nama yang indah pemberian kedua orangtua tuaku lewat wahyu sang maha indah,Tuhan.


Flashback on

1996.

Kilauan senja beriring dengan gemricik hujan menyambut suara tangisan tak berdosaku didunia.

Dipangkuan kedua tangan lembut suster Maria yang meraihku dari rahim ibuku.

Perlahan suara rengekan itupun terdengar,perasaan bahagia mengalun indah dalam kedua hati orangtuaku.

Dengan lembutnya suster Maria memindahkan gendongannya ke gendongan ibuku.

Tetesan airmata suci Ibu kian membasahi tubuh merahku,diiringi pelukan hangat Ayah dan suara Adzan ia bisikkan ke telinga mungilku.

"Allahu Akbar,Allahu Akbar.....".

Dengan suara merdu beriring tetesan air mata ayah menyambut anak pertamanya kian merdu ketika adzan maghrib bersahutan mengiringi menit menit perta hirupan nafasku.

"Mas,akan kita namakan siapa anak kita" sahut ibu.
"Senja" kata ayah.
"Nama yang cukup indah mas" seru ibu.
"Nama yang mewakili suasana saat ini Bu, ia lahir dan semesta mengiringi suara tangisannya Bu" ucap ayah dengan sendu.
"Senja anakku, cepat tumbuh besar dan kilaukan ayah ibumu." kata ibu.

2015.

Umur 19.

Senja,kini aku menjadi senja yang menuju 20.
Rintihan air mata ibu 19 tahun silam, kini berubah menjadi kebanggaan.
Ketika melihatku kini bekerja dan mampu membantu meringankan beban Ayah.

Umur 19.

Banyak hal yang senja lewatkan, merasakan kuliah dan memiliki lebih banyak teman dari berbagai asal dan usul berbeda.

Senja hanya merasakan memiliki teman semasa SMA dan beberapa teman ngopi sekaligus teman kerjanya.

Senja,
Namaku bak seperti senja sore hari.
Hanya mengiringi langkah sang pagi untuk digantikan sang malam.

Banyak hal yang ia rasakan, namun hanya sekejap ia merasakan.

Aku juga seperti itu,
Banyak hal yang kurasakan dan hilang dalam sekejap.

Namun senja sore hari beruntung,masih ada awan.
Awan yang setia mengiringinya.
Saat kuningnya sore, dan rintihan hujan.
Awan selalu ada,
Entah putih atau kelabu,
Awan selalu ada untuk senja sore hari.

Aku juga begitu memiliki teman bernama sama,yaitu Awan.
Perlahan tapi pasti,
Awan kian menghilang,
entah kemana yang pasti senja merindukannya.
Tak hanya awan, ada juga lentera, embun dan beberapa teman lainnya.
Mereka pergi,
entah kemana.
Yang pasti,aku merindukan mereka.

Senja,
Antara aku dan sore ini.
Namaku dan sisa sisa kuningnya senja sore ini mengiringi langkah kecilku meraih umur 20.

Senja,
Antara Kota Antah dan Kota Berantah.
Banyak waktu yang senja habiskan di kota Antah sejak 1996 hingga umur 19.
Kota Berantah hanya kota kecil dengan lautan asap pabrik yang menyelimutinya, perlahan namun pasti senja menikmati hidup di Kota Berantah.

Namun, kemana kaki senja melangkah di Kota Berantah, masih ada sisa kerinduan di Kota Antah.
Rindu akan kenangan muda,orang tua serta kedua adiknya.

Kini, kota Antah semakin tidak ramah bagi senja, kerinduan akan teman mudanya tak ujung berbalas.
Awan, lentera, embun, dan seluruh teman yang ia rindukan seakan menjadi ekspetasi untuk bisa ditemui.

Kini kota Antah hanyalah sebatas ekspetasi dan realitas yang tak pernah bertemu.

Senja,
Namaku kini semakin menguning.
Namun namaku tetap elok,
Setiap sore aku selalu memandangi langit seraya berdo'a.

"Tuhan, kembalikan mereka dan sisa kenangan kota Antah bersamaku kembali".

Senja sore ini, nampak cantik diiringi awan awan yang melenggok diatas langit.
Aku, iri dengan senja sore ini.
Masih ada awan diatas sana menemani senja.
Sedang aku,
Entah kemana awan dan semua temanku.

Antara namaku senja dan senja sore ini.
Antara aku, dan semua yang terlewat senja.

Banyak yang terlewat dari senjaku,
Atau mereka yang melewatkan senjaku.

Namaku tetap saja senja,
Selalu dingin dan segar untuk dinanti.
Aku tak pernah takut jika hujan turun sore ini, aku hanya takut jika...

Suatu hari nanti,
Aku menjadi senja menguning tanpa ada awan,
Pagi hanya turun tak menyapaku,
Dan malam hanya datang dan melewatkanku.

Aku senja,
Yang takut akan terlewatkan ...
Dan akulah senja,
Yang takut menjadi tua dan sendiri.

"Ada yang terlewatkan oleh kita, dan ada yang sengaja melewatkan kita"
-terlewat senja



4 komentar:

Yang sopan ya kalau ngeluarin uneg-unegnya,biar orang lain juga enak liatnya